Cara Mengobati Mata Merah Pada Anak-Anak

Cara Mengobati Mata Merah Pada Anak-Anak

Hellowark – Jika mata merah disebabkan oleh iritasi ringan seperti gesekan atau kelelahan, ibu dapat memberikan pertolongan pertama terlebih dahulu. Misalnya membersihkan mata anak dengan air untuk mengompres mata merah. Namun, jika mata merah tidak membaik dan disertai dengan gejala seperti sakit kepala, segera cari pertolongan medis.

Konjungtivitis adalah peradangan pada selaput yang menutupi permukaan bola mata dan kelopak mata bagian dalam. Gejala konjungtivitis dapat berupa mata merah, bengkak, dan gatal. Siapapun bisa mengalami kondisi ini, tak terkecuali anak-anak. Nah, konjungtivitis pada anak bisa dipicu oleh beberapa hal, salah satunya adalah hal biasa seperti mengucek mata.

Meski begitu, konjungtivitis tentu bisa memicu rasa gatal yang mengganggu, yang membuat anak merasa tidak nyaman. Jadi jika anak Anda memiliki mata merah, apakah Anda perlu ke dokter? Yuk simak penjelasannya di sini!

Pertolongan Pertama Mengobati Mata Merah Pada Anak-Anak

Jika mata merah anak Anda disebabkan oleh iritasi ringan, seperti meremas mata terlalu kencang atau mengedipkan mata, sebaiknya ibu tidak buru-buru memeriksakan diri ke dokter. Karena ada beberapa tindakan pertolongan pertama yang bisa ibu lakukan di rumah untuk meredakan mata merah pada anak, yaitu:

1. Bersihkan mata sesegera mungkin

Mata merah yang disebabkan oleh noda debu, pasir atau mikropartikel lainnya harus segera dibersihkan. Anda dapat menyiram mata balita Anda dengan air sesegera mungkin. Kemudian miringkan kepala anak Anda di atas wastafel dengan mata merah mengarah ke bawah. Tarik perlahan kelopak mata bawah si kecil, lalu tuangkan air hangat secara perlahan. Lakukan ini hingga 15 menit, lalu periksa setiap lima menit untuk melihat apakah ada partikel asing atau kotoran yang keluar.

Selama ini, jika mata merah disertai dengan munculnya cairan yang lengket, ibu dapat menggunakan sapu tangan untuk menyekanya. Akibatnya, keluarnya lendir yang bening dan lengket disertai dengan kemerahan atau robekan mungkin merupakan konjungtivitis.

2. Kompres mata anak-anak

Beberapa hal sepele dapat memicu mata merah pada anak, seperti mengucek mata terlalu keras atau ada sesuatu yang tersangkut di mata. Jika hal ini memicu mata merah, ibu bisa memberikan kompres dingin pada mata.

Lakukan ini selama lima hingga sepuluh menit, lalu bilas mata anak Anda, pastikan menggunakan kain bersih. Biasanya, konjungtivitis akibat gesekan atau iritasi akibat gesekan akan hilang dalam satu atau dua hari.

Pertolongan pertama dapat diberikan pada si kecil jika konjungtivitis relatif ringan karena strabismus atau menggosok terlalu keras. Namun, ibu harus waspada jika mata merah tidak kunjung membaik.

Karena mata merah pada anak juga bisa disebabkan oleh benturan alergi dan virus. Jadi, segera periksakan mata si kecil ke dokter mata, terutama jika juga memiliki gejala sebagai berikut:

  • Anak-anak mengalami gangguan penglihatan seperti garis bergelombang, berkedip terus menerus, dan kehilangan penglihatan progresif.
  • Balita Anda merasakan sakit atau silau ketika dia melihat cahaya dan menutup matanya.
  • Anak mengalami sakit kepala parah atau pusing.
  • Ada noda darah atau luka di mata Si Kecil.
  • Anak tersedak atau muntah setelah benda tertentu menyentuh mata.

Nantinya, dokter akan melakukan pemeriksaan dan merekomendasikan pengobatan berdasarkan penyebab mata merah. Jika konjungtivitis disebabkan oleh bakteri, dokter akan meresepkan obat tetes mata antibiotik. Sementara itu, dokter akan meresepkan obat tetes mata khusus jika konjungtivitis disebabkan oleh alergi.

Nah, ini dia penjelasan tentang perlunya membawa anak ke dokter jika matanya merah. Jika mata merah disebabkan oleh hal-hal kecil, ibu hanya perlu mengusap atau meremas mata si Kecil. Hal ini dimaksudkan untuk meredakan gejala gatal agar anak tidak tergoda untuk terus menggosoknya.

Namun, jika konjungtivitis tidak membaik, sebaiknya ibu segera memeriksakan diri ke dokter. Sebab, mata merah bisa disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, alergi, trauma tumpul tertentu.

Sumber:

Kacamata Nanospec